Minggu, 11 Februari 2018

HSI 07 – Kajian 10 – taurat 3

HSI 07 – Kajian 10 – taurat 3

■ SILSILAH 7 BERIMAN DENGAN KITAB-KITAB ALLĀH
■ Halaqah 10 | Kitāb At-Taurāh (Bagian 3)

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله و صحبه أجمعين

Halaqah yang ke-10 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh adalah tentang “Kitāb At-Taurāh (Bagian 3)”.

Dan diantara kabar yang kita ketahui tentang Kitab Taurat di dalam Al-Qurān dan Al-Hadīts,

● Kelima | Bahwasanya Kitab Taurat adalah kitab yang Allāh turunkan khusus untuk Bani Isrāīl.

Allāh berfirman:

وَآتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَجَعَلْنَاهُ هُدًى لِّبَنِي إِسْرَائِيلَ

“Dan Kami telah berikan kepada Mūsā Al-Kitāb (yaitu Taurat) dan Kami jadikan kitab tersebut sebagai petunjuk bagi Bani Isrāīl.” (QS Al-Isrā: 2)

● Keenam | Bahwasanya Kitab Taurat diturunkan dengan bahasa ‘Ibrāni.

Berkata Abū Hurairah radhiyallāhu ‘anhu:

كان أهل الكتاب يقرؤون التوراة بالعبرانية ويفسرونها بالعربية لأهل الإسلام

“Dahulu Ahlul Kitāb (yaitu orang-orang Yahudi) membaca Taurat dengan bahasa ‘Ibrāni dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Arab untuk orang-orang Islam.”

(Atsar ini dikeluarkan oleh Al-Imām Al-Bukhāri di dalam Shahīhnya)

● Ketujuh | Sebagian Kitab Taurat telah diubah oleh orang-orang Yahudi dan disesuaikan dengan hawa nafsu mereka.

Sebagaimana firman Allāh:

فَوَيْلٌ لِّلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَٰذَا مِنْ عِندِ اللَّهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا ۖ فَوَيْلٌ لَّهُم مِّمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَّهُم مِّمَّا يَكْسِبُونَ

“Maka sungguh kecelakaan bagi orang-orang yang menulis Al-Kitāb dengan tangan-tangan mereka kemudian berkata, ‘Ini adalah dari sisi Allāh’ untuk menjualnya dengan harga murah. Maka kecelakaan bagi mereka karena apa yang ditulis tangan-tangan mereka dan kecelakaan bagi mereka karena apa yang mereka usahakan.” (QS Al-Baqarah: 79)

Dan sebagaimana firman Allāh:

وَإِنَّ مِنْهُمْ لَفَرِيقًا يَلْوُونَ أَلْسِنَتَهُمْ بِالْكِتَابِ لِتَحْسَبُوهُ مِنَ الْكِتَابِ وَمَا هُوَ مِنَ الْكِتَابِ وَيَقُولُونَ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَمَا هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَيَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُونَ

“Dan sungguh diantara mereka ada sekelompok orang yang membolak-balik lisan-lisan mereka dengan Al-Kitāb supaya mereka kalian menyangka bahwa itu adalah Al-Kitāb dan mereka berkata, ‘Ini adalah dari sisi Allāh’ padahal itu bukan dari sisi Allāh dan mereka mengatakan kedustaan atas nama Allāh padahal mereka mengetahui.” (QS Āli ‘Imrān: 78)

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

‘Abdullāh Roy,
Di kota Al-Madīnah

Materi audio ini disampaikan di dalam Grup WA Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah (HSI) ‘Abdullāh Roy

HSI 07 – Kajian 09 – taurat 2

HSI 07 – Kajian 09 – taurat 2

■ SILSILAH 7 BERIMAN DENGAN KITAB-KITAB ALLĀH
■ Halaqah 9 | Kitab At-Taurāh (Bagian 2)

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله و صحبه أجمعين

Halaqah yang ke-9 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh adalah tentang “Kitab At-Taurāh (Bagian 2)”.

Diantara kabar yang kita ketahui tentang Kitab Taurat di dalam Al-Qurān dan Al-Hadits,

● Ketiga | Bahwasanya Allāh telah menulis At-Taurāh dengan tanganNya.

Di dalam sebagian riwayat dari kisah percakapan antara Nabi Ādam dan Mūsā ‘alayhimassalām, Nabi Ādam berkata kepada Mūsā:

وخَطَّ لك التوراة بيده

“Dan Dialah yang telah menulis untukmu At-Taurāh dengan tanganNya.” (HR Abū Dāwūd, Ibnu Mājah dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albāniy rahimahullāh)

Diantara kabar yang kita ketahui tentang Taurat adalah,

● Keempat | Sebagian yang terkandung di dalam kitab ini.

Dan diantara kandungan Taurat:

⑴ BEBERAPA PERKARA YANG TERKANDUNG DI DALAM SHUHUF IBRĀHĪM ‘ALAYHISSALĀM

⇒ Sebagaimana telah berlalu penjelasannya.
⇒ Ini bagi yang berpendapat bahwa Shuhuf Mūsā adalah Taurat.

⑵ HUKUM-HUKUM UNTUK BANI ISRĀĪL

Allāh berfirman:

إِنَّا أَنْزَلْنَا التَّوْرَاةَ فِيهَا هُدًى وَنُورٌ يَحْكُمُ بِهَا النَّبِيُّونَ الَّذِينَ أَسْلَمُوا لِلَّذِينَ هَادُوا

“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Taurat, di dalamnya ada petunjuk dan cahaya yang dengan kitab tersebut para Nabi yang berserah diri memberi keputusan atau menghukumi untuk orang-orang Yahudi.” (QS Al-Māidah: 44)

Kemudian di dalam ayat setelahnya, Allāh mengabarkan sebagian hukum-hukum tersebut yaitu tentang Hukum Qishāsh.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

وَكَتَبْنَا عَلَيْهِمْ فِيهَا أَنَّ النَّفْسَ بِالنَّفْسِ وَالْعَيْنَ بِالْعَيْنِ وَالْأَنْفَ بِالْأَنْفِ وَالْأُذُنَ بِالْأُذُنِ وَالسِّنَّ بِالسِّنِّ وَالْجُرُوحَ قِصَاصٌ ۚ فَمَنْ تَصَدَّقَ بِهِ فَهُوَ كَفَّارَةٌ لَهُ ۚ

“Dan Kami tetapkan bagi mereka dalam Taurat bahwa jiwa dibalas dengan jiwa, mata dibalas dengan mata, hidung dibalas dengan hidung, telinga dibalas dengan telinga, gigi dibalas dengan gigi dan luka-lukapun ada qishashnya. Maka barangsiapa bershadaqah dengannya (yaitu dengan melepas hak qishashnya) maka itu menjadi penebus dosa baginya.” (Al-Māidah: 45)

Dan diantara kandungan At-Taurāh,

⑶ KABAR GEMBIRA TENTANG KEDATANGAN NABI MUHAMMAD SHALLALLĀHU ‘ALAYHI WA SALLAM

Allāh berfirman:

الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِندَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنجِيلِ

“Yaitu orang-orang yang mengikuti Rasul lagi Nabi yang ummi, (yaitu tidak membaca dan tidak menulis) yang namanya mereka temukan tertulis di sisi mereka di dalam Taurāt dan Injīl.” (QS Al-A’rāf: 157)

Diantara kandungan Taurat adalah tentang,

⑷ PENYEBUTAN SEBAGIAN SIFAT SHAHĀBAT RASŪLULLĀH SHALLALLĀHU ‘ALAYHI WA SALLAM

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

مُحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ ۚ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنجِيلِ

“Muhammad adalah Rasūlullāh, dan orang-orang yang bersamanya (yaitu para shahābat) keras terhadap orang-orang kafir, saling menyayangi di antara mereka. Engkau melihat mereka rukū’ lagi sujud mencari karunia dan keridhaan dari Rabb mereka. Tanda mereka ada di wajah-wajah mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka di dalam Taurat dan sifat-sifat mereka di dalam Injīl.” (QS Al-Fath: 29)

Diantara kandungan Taurat,

⑸ BAHWASANYA ALLĀH MEMBELI JIWA DAN HARTA ORANG-ORANG YANG BERIMAN DENGAN SURGA

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

إِنَّ اللّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُم بِأَنَّ لَهُمُ الجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْداً عَلَيْهِ حَقّاً فِي التَّوْرَاةِ وَالإِنجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللّهِ فَاسْتَبْشِرُواْ بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُم بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

“Sesungguhnya Allāh telah membeli dari orang-orang yang beriman diri-diri mereka dan harta-harta mereka dengan surga. Mereka berperang di jalan Allāh kemudian mereka membunuh dan dibunuh. Janji Allāh yang haq di dalam Taurāt, Injīl dan Al-Qurān. Dan siapa yang lebih menyempurnakan janji daripada Allāh? Maka hendaklah kalian bergembira dengan jual beli yang kalian lakukan, yang demikian adalah keuntungan yang besar.” (QS At-Taubah: 111)

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

‘Abdullāh Roy,
Di kota Al-Madīnah

Rabu, 07 Februari 2018

HSI 07 – Kajian 08 – taurat 1

HSI 07 – Kajian 08 – taurat 1

■ SILSILAH 7 BERIMAN DENGAN KITAB-KITAB ALLĀH
■ Halaqah 8 | Kitab At-Taurāh Bagian 1
________________________________

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله و صحبه أجمعين

Halaqah yang ke-8 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh adalah tentang “Kitab At-Taurāh Bagian 1”.

At-Taurātu (التَّوْرَاةُ) berasal dari bahasa Ibrani yang artinya ajaran.

Diantara kabar yang kita ketahui tentang Taurat di dalam Al-Qurān dan Al-Hadīts:

● Pertama | Kitab Taurat/At-Taurāh ini diturunkan kepada Nabi Mūsā ‘alayhissalām

Allāh berfirman:

وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَقَفَّيْنَا مِنْ بَعْدِهِ بِالرُّسُلِ ۖ

“Dan sungguh Kami telah berikan kepada Mūsā Al-Kitab (Kitab Taurat) dan Kami susulkan setelahnya dengan Rasul-rasul.” (QS Al-Baqarah: 87)

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

الْتَقَى آدَمُ وَمُوسَى ، فَقَالَ مُوسَى لآدَمَ : آنْتَ الَّذِي أَشْقَيْتَ النَّاسَ ، وَأَخْرَجْتَهُمْ مِنَ الْجَنَّةِ ، َقَالَ آدَمُ لِمُوسَى : أَنْتَ مُوسَى الَّذِي اصْطَفَاكَ اللَّهُ بِرِسَالَتِهِ ، وَاصْطَفَاكَ لِنَفْسِهِ ، وَأَنْزَلَ عَلَيْكَ التَّوْرَاةَ ؟ قَالَ : نَعَمْ ،

“Bertemu Ādam dan Mūsā, maka berkata Mūsā kepada Ādam, ‘Apakah engkau adalah Ādam yang telah menyengsarakan manusia dan mengeluarkan mereka dari surga?’ Ādam berkata, ‘Apakah engkau adalah Mūsā yang Allāh telah memilihmu dengan risalahNya dan memilihmu untuk diriNya dan menurunkan kepadamu Kitab Taurat?’ Mūsā berkata, ‘Ya’.” (HR Bukhāri dan Muslim)

● Kedua | Disana ada beberapa kata di dalam Al-Qurān yang Allāh gunakan untuk kitab Taurat ini.

⑴ AT-TAURĀH

Dan ini yang paling banyak Allāh pakai di dalam Al-Qurān.

Diantaranya, Allāh berfirman:

نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنزَلَ التَّوْرَاةَ وَالْإِنجِيلَ

“Dia telah menurunkan atasmu Al-Kitāb (yaitu Al-Qurān) dengan benar, membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan Dialah yang telah menurunkan Taurāt dan Injīl.” (QS Āli ‘Imrān: 3)

Diantara nama lain Taurat adalah:

⑵ AL-KITĀB

Allāh berfirman:

وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَقَفَّيْنَا مِنْ بَعْدِهِ بِالرُّسُلِ ۖ

“Dan sungguh Kami telah berikan kepada Mūsā Kitab (yaitu Taurat) dan Kami susulkan setelahnya dengan rasul-rasul.” (QS Al-Baqarah: 87)

⑶ AL-FURQĀN

Allāh berfirman:

وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَىٰ وَهَارُونَ الْفُرْقَانَ وَضِيَاءً وَذِكْرًا لِّلْمُتَّقِينَ

“Dan sungguh Kami telah berikan kepada Mūsā dan Hārūn Al-Furqān (yaitu Taurat) dan cahaya serta peringatan bagi orang-orang yang bertaqwa.” (QS Al-Anbiyā: 48)

⑷ KITAB MŪSĀ

Allāh berfirman:

وَمِنْ قَبْلِهِ كِتَابُ مُوسَى إِمَامًا وَرَحْمَةً

“Dan sebelum Al-Qurān adalah kitab Mūsā sebagai imam dan rahmat.” (QS Al-Ahqāf: 12)

Diantara nama lain dari At-Taurāh adalah:

⑸ AL-ALWĀH

Allāh berfirman:

وَكَتَبْنَا لَهُ فِي الأَلْوَاحِ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ مَوْعِظَةً وَتَفْصِيلاً لِكُلِّ شَيْءٍ

“Dan Kami telah menulis untuknya (yaitu untuk Mūsā) di dalam Al-Alwāh (yaitu Taurat) segala sesuatu sebagai nasihat dan perincian untuk segala sesuatu.” (QS Al-A’rāf: 145)

Dan di dalam sebuah riwayat yang lain di dalam Shahīh Muslim dari kisah percakapan antara Nabi Ādam dengan Mūsā ‘alayhimassalām.

Nabi Ādam berkata kepada Mūsā:

وأعطاك الألواح فيها بيان كل شيء

“Dan Allāh memberimu Al-Alwāh, di dalamnya penjelasan segala sesuatu.”

⑹ SHUHUF MŪSĀ

Menurut sebagian ulama yang berpendapat bahwa Shuhuf Mūsā adalah Taurat.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

‘Abdullāh Roy,
Di kota Al-Madīnah

Materi audio ini disampaikan di dalam Grup WA Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah (HSI) ‘Abdullāh Roy

Senin, 05 Februari 2018

HSI 07 – Kajian 07 – shuhuf musa dan zabur


HSI 07 – Kajian 07 – shuhuf musa dan zabur

■ SILSILAH 7 BERIMAN DENGAN KITAB-KITAB ALLĀH
■ Halaqah 7 | Shuhuf Mūsā Dan Kitab Az-Zabūr
_____________________________

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله و صحبه أجمعين

Halaqah yang ke-7 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh adalah tentang “Shuhuf Mūsā dan Kitab Az-Zabūr”.

Allāh menyebutkan Shuhuf Mūsā dan sebagian isinya di dalam Surat Al-A’la dan An-Najm, sebagaimana telah disebutkan ayat-ayatnya di dalam halaqah sebelumnya.

• Ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa Shuhuf Mūsā berbeda dengan At-Taurāt, diantaranya adalah Syaikh Shālih Alu Syaikh hafizhahullāh.

• Dan sebagian ulama yang lain mengatakan bahwa Shuhuf Mūsā adalah bagian dari Kitab At-Taurāt, seperti Syaikh ‘Abdurrazzāq Afifiy rahimahullāh.

• Dan sebagian yang lain mengatakan bahwa Shuhuf Mūsā sama dengan At-Taurāt, diantaranya adalah Syaikh Shālih Fawzān hafizhahullāh.

Wallāhu a’lam, mana diantara pendapat-pendapat ini yang lebih kuat.

Namun seorang yang beriman wajib beriman secara global dengan semua kitab yang Allāh turunkan kepada para RasulNya.

AZ-ZABŪR

Kalimat Az-Zabūr, secara bahasa artinya adalah kitāb, jamaknya adalah Az-Zubur.

Allāh berfirman:

وَكُلُّ شَيْءٍ فَعَلُوهُ فِي الزُّبُرِ

“Dan segala yang mereka lakukan tertulis di dalam Az-Zubur.” (QS Al-Qamr: 52)

⇒ Maksudnya adalah semuanya tertulis di dalam kitab-kitab yang ada di tangan malaikat.

Yang kita ketahui tentang Az-Zabūr bahwasanya:

◆ ⑴ Kitab ini diturunkan kepada Nabi Dāwūd ‘alayhissalām.

Sebagaimana firman Allāh di dalam surat An-Nisā ayat 163 dan Al-Isrā ayat 55:

وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُوراً

“Dan Kami telah berikan kepada Dāwūd kitab Zabūr.”

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

أُعْطِيتُ مَكَانَ التَّوْرَاةِ ؛ السَّبْعَ وَأُعْطِيتُ مَكَانَ الزَّبُورِ ؛ الْمَئِينَ ، وَأُعْطِيتُ مَكَانَ الْإِنْجِيلِ ؛ الْمَثَانِيَ ، وَفُضِّلْتُ ؛ بِالْمُفَصَّلِ

“Aku telah diberi As-Sab’u yang sebanding dengan kitab Taurāt. Dan aku diberi Al-Maīn yang sebanding dengan kitab Az-Zabūr. Dan aku diberi Al-Matsāniy yang sebanding dengan kitab Al-Injīl. Dan aku dikaruniai kelebihan dengan Al-Mufashshal.” (HR Ahmad dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albāniy rahimahullāh)

⇒ Yang dimaksud dengan As-Sab’u, Al-Maīn, Al-Matsāniy dan Al-Mufashshal adalah nama kumpulan surat yang ada di dalam Al-Qurān.

◆ ⑵ Az-Zabūr diturunkan di bulan Ramadhān.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

وأنزل الزبور لثمان عشرة خلت من رمضان

“Dan diturunkan Az-Zabūr setelah berlalu 18 hari di bulan Ramadhān.” (HR Ath-Thabrāniy di dalam Al-Mu’jamul Kabīr dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albāniy rahimahullāh)

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

‘Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah

Materi audio ini disampaikan di dalam Grup WA Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah (HSI) ‘Abdullāh Roy

HSI 07 – Kajian 06 – shuhuf Ibrahim

HSI 07 – Kajian 06 – shuhuf Ibrahim

■ SILSILAH 7 BERIMAN DENGAN KITAB-KITAB ALLĀH
■ Halaqah 6 | Shuhuf Ibrāhīm
_____________________________

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله و صحبه أجمعين

Halaqah yang ke-6 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh adalah tentang “Shuhuf Ibrāhīm”.

Shuhuf adalah jama’ dari shahīfah (صَحِيْفَةٌ) artinya adalah sesuatu yang digunakan untuk menulis di dalamnya.

◆ Shuhuf Ibrāhīm adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Ibrāhīm ‘alayhissalām.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى

“(Yaitu) Shuhufnya Ibrāhīm dan Mūsā.” (QS Al-A’lā: 19)

Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla juga berfirman:

أَمْ لَمْ يُنَبَّأْ بِمَا فِي صُحُفِ مُوسَى (٣٦) وَإِبْرَاهِيمَ الَّذِي وَفَّى (٣٧)

“Apakah dia belum dikabarkan dengan apa yang ada dalam Shuhuf Mūsā dan juga Ibrāhīm yang telah menyempurnakan.” (QS An-Najm: 36-37)

Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah mengisyaratkan Shuhuf Ibrāhīm ini di dalam firmanNya:

قُولُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنزِلَ إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ

“Katakanlah oleh kalian; Kami beriman kepada Allāh dan apa yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan kepada Ibrāhīm.” (QS Al-Baqarah: 136)

◆ Shuhuf Ibrāhīm diturunkan di malam pertama di bulan Ramadhān.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

أنزلت صحف إبراهيم عليه السلام في أول ليلة من رمضان

“Telah diturunkan Shuhuf Ibrāhīm ‘alayhissalām pada malam yang pertama di bulan Ramadhān.” (HR Ahmad dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albāniy rahimahullāh)

⇒ Shuhuf ini tidak diketahui keberadaannya, namun diketahui sebagian kandungannya.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

أَمْ لَمْ يُنَبَّأْ بِمَا فِي صُحُفِ مُوسَى (٣٦) وَإِبْرَاهِيمَ الَّذِي وَفَّى (٣٧) أَلَّا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى (٣٨) وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَى (٣٩) وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى (٤٠) ثُمَّ يُجْزَاهُ الْجَزَاءَ الْأَوْفَى (٤١) وَأَنَّ إِلَى رَبِّكَ الْمُنْتَهَى (٤٢) وَأَنَّهُ هُوَ أَضْحَكَ وَأَبْكَى (٤٣) وَأَنَّهُ هُوَ أَمَاتَ وَأَحْيَا (٤٤) وَأَنَّهُ خَلَقَ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالْأُنْثَى (٤٥) مِنْ نُطْفَةٍ إِذَا تُمْنَى (٤٦) وَأَنَّ عَلَيْهِ النَّشْأَةَ الْأُخْرَى (٤٧) وَأَنَّهُ هُوَ أَغْنَى وَأَقْنَى (٤٨) وَأَنَّهُ هُوَ رَبُّ الشِّعْرَى (٤٩) وَأَنَّهُ أَهْلَكَ عَادًا الْأُولَى (٥٠) وَثَمُودَ فَمَا أَبْقَى (٥١) وَقَوْمَ نُوحٍ مِنْ قَبْلُ إِنَّهُمْ كَانُوا هُمْ أَظْلَمَ وَأَطْغَى (٥٢) وَالْمُؤْتَفِكَةَ أَهْوَى (٥٣) فَغَشَّاهَا مَا غَشَّى (٥٤)

“Apakah belum dikabarkan kepadanya tentang apa yang ada di dalam Shuhuf Mūsa dan Ibrāhīm yang telah menyempurnakan? Yaitu bahwasanya sebuah jiwa tidak menanggung dosa jiwa yang lain. Dan bahwasanya seorang manusia tidak memiliki kecuali apa yang dia usahakan. Dan bahwasanya usaha dia akan diperlihatkan kepadanya. Kemudian dibalas dengan balasan yang paling sempurna. Dan bahwasanya hanya kepada Rabbmu kesudahan. Dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis. Dan bahwasanya Dialah yang mematikan dan menghidupkan. Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan pasangan laki-laki dan wanita dari air mani yang dipancarkan. Dan bahwasanya atasNyalah penciptaan yang lain yaitu kebangkitan. Dan bahwasanya Dia yang memberikan kecukupan dan menjadikan ridha. Dan bahwasanya Dia adalah Rabb bagi Asy-Syi’ra (yaitu nama sebuah bintang yang disembah). Dan bahwasanya Dialah yang menghancurkan kaum ‘Ād yang pertama. Demikian pula Tsamūd. Maka Dia tidak menyisakan. Dan juga kaum Nūh sebelumnya. Sesungguhnya dahulu mereka lebih zhalim dan lebih durhaka. Dan negeri-negeri kaum Lūth yang telah Allāh hancurkan. Maka Allāh menimpakan atas negeri itu adzab besar yang menimpanya.”

(QS An-Najm: 36-54)

Allāh Subhānahu wa Ta’āla juga berfirman:

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى (١٤) وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى (١٥) بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا (١٦) وَالْآَخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى (١٧) إِنَّ هَذَا لَفِي الصُّحُفِ الْأُولَى (٨) صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى (١٩)

“Sungguh beruntung orang yang membersihkan jiwa dan mengingat nama Rabbnya kemudian shalat. Akan tetapi kalian mendahulukan kehidupan dunia. Dan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya yang demikian ada di dalam Shuhuf yang terdahulu, yaitu Shuhuf Ibrāhīm dan Mūsa.” (QS Al-A’lā: 14-19)

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

‘Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah

Minggu, 04 Februari 2018

HSI 07 – Kajian 05 – Beriman dengan nama-nama Kitab Allah yang kita ketahui namanya


HSI 07 – Kajian 05 – Beriman dengan nama-nama Kitab Allah yang kita ketahui namanya

● Silsilah Ilmiyyah 7 : Beriman Dengan Kitab-Kitab Allah
◆ 05 Beriman dengan nama-nama Kitab Allah yang kita ketahui namanya
————————

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول لله و على آله و صحبه أجمعين

Halaqah yang kelima dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh adalah  Beriman Dengan Nama-nama Kitab-Kitab Allāh Yang Kita Ketahui Namanya.

Diantara cara beriman dengan kitab-kitab Allāh adalah beriman dengan nama-nama kitab Allāh yang telah Allāh & Rasul-Nya beritahukan namanya kepada kita & kita ketahui namanya

⑴. Shuhuf Ibrahim & Shuhuf Musa

Shuhuf Ibrahim diturunkan kepada Nabi Ibrahim & Shuhuf Musa diturunkan kepada Nabi Musa alaihima salam

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :

صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ

“Yaitu Shuhufnya Ibrahim dan Musa ”
[Surat Al-A’la 19]

⑵. Az Zabur diberikan kepada Nabi Daud alaihi salam

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :

ۚ وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُورًا
” Dan Kami telah berikan kepada Daud kitab Zabur ”
[Surat An-Nisa’ 163]

⑶. At Taurat yang diturunkan kepada Musa alaihi salam

⑷. Al Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa alaihi salam

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :

نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ

” Dia lah yang telah menurunkan kepadamu Al Kitab yaitu Alqur’an dengan hal membenarkan apa yang datang sebelumnya & Dialah yang telah menurunkan at Taurat & Injil”
[Surat Al-Imran 3]

⑸ Al Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ

“Bulan Ramadhan yang diturunkan didalamnya Al Quran ”
[Surat Al-Baqarah 185]

Kita harus beriman dengan nama-nama kitab tersebut & Nabi yang diturunkan kepadanya adapun yang tidak kita ketahui namanya maka kita beriman secara global, maksudnya kita beriman bahwasanya setiap Rasul memiliki kitab namun tidak semua kita ketahui namanya sebagai firman Allāh :

لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ ۖ

“Sungguh Kami telah mengutus Rasul-Rasul kami dengan keterangan-keterangan yang nyata dan Kami turunkan bersama mereka Kitab-kitab & timbangan supaya manusia berlaku adil ”
[Surat Al-Hadid 25]

Dan InsyaAllah akan datang penjelasan masing-masing dari kitab tersebut sesuai dengan apa yang Allāh & Rasul-Nya kabarkan didalam Alqur’an.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah

● Silsilah Ilmiyyah 7 : Beriman Dengan Kitab-Kitab Allah
◆ 05 Beriman dengan nama-nama Kitab Allah yang kita ketahui namanya
————————

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول لله و على آله و صحبه أجمعين

Halaqah yang kelima dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh adalah  Beriman Dengan Nama-nama Kitab-Kitab Allāh Yang Kita Ketahui Namanya.

Diantara cara beriman dengan kitab-kitab Allāh adalah beriman dengan nama-nama kitab Allāh yang telah Allāh & Rasul-Nya beritahukan namanya kepada kita & kita ketahui namanya

⑴. Shuhuf Ibrahim & Shuhuf Musa

Shuhuf Ibrahim diturunkan kepada Nabi Ibrahim & Shuhuf Musa diturunkan kepada Nabi Musa alaihima salam

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :

صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ

“Yaitu Shuhufnya Ibrahim dan Musa ”
[Surat Al-A’la 19]

⑵. Az Zabur diberikan kepada Nabi Daud alaihi salam

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :

ۚ وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُورًا
” Dan Kami telah berikan kepada Daud kitab Zabur ”
[Surat An-Nisa’ 163]

⑶. At Taurat yang diturunkan kepada Musa alaihi salam

⑷. Al Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa alaihi salam

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :

نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ

” Dia lah yang telah menurunkan kepadamu Al Kitab yaitu Alqur’an dengan hal membenarkan apa yang datang sebelumnya & Dialah yang telah menurunkan at Taurat & Injil”
[Surat Al-Imran 3]

⑸ Al Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ

“Bulan Ramadhan yang diturunkan didalamnya Al Quran ”
[Surat Al-Baqarah 185]

Kita harus beriman dengan nama-nama kitab tersebut & Nabi yang diturunkan kepadanya adapun yang tidak kita ketahui namanya maka kita beriman secara global, maksudnya kita beriman bahwasanya setiap Rasul memiliki kitab namun tidak semua kita ketahui namanya sebagai firman Allāh :

لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ ۖ

“Sungguh Kami telah mengutus Rasul-Rasul kami dengan keterangan-keterangan yang nyata dan Kami turunkan bersama mereka Kitab-kitab & timbangan supaya manusia berlaku adil ”
[Surat Al-Hadid 25]

Dan InsyaAllah akan datang penjelasan masing-masing dari kitab tersebut sesuai dengan apa yang Allāh & Rasul-Nya kabarkan didalam Alqur’an.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah

HSI 07 – Kajian 04 – kitab-kitab benar-benar turun dari Allah


HSI 07 – Kajian 04 – kitab-kitab benar-benar turun dari Allah

■ SILSILAH 7 BERIMAN DENGAN KITAB-KITAB ALLĀH
■ Halaqah 4 | Beriman Bahwasanya Kitab-kitab Ini Benar-benar Turun Dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله و صحبه أجمعين

Halaqah yang ke-4 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh adalah “Beriman Bahwasanya Kitab-kitab Ini Benar-benar Turun Dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla”.

Diantara cara beriman dengan kitab-kitab Allāh adalah:

⑴ Beriman bahwa kitab-kitab tersebut benar-benar;

• Turun dari Allāh.

• Merupakan kalamullāh dari Allāh bermulai.

⑵ Beriman bahwasanya Allāh telah;

• Berbicara secara hakikat dengan huruf dan maknanya.

• Berbicara sesuai dengan yang Dia kehendaki (dengan cara yang Allāh kehendaki) yang sesuai dengan keagungan Allāh ‘Azza wa Jalla.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنزَلَ التَّوْرَاةَ وَالْإِنجِيلَ

“Dia telah menurunkan atasmu, Al-Kitāb (Al-Qurān) dengan haq, membenarkan kitab-kitab  sebelumnya dan Dialah yang telah menurunkan Taurāt dan Injīl.” (QS Āli ‘Imrān: 3)

Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

قُلْ آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنزِلَ عَلَيْنَا وَمَا أُنزِلَ عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَىٰ وَعِيسَىٰ وَالنَّبِيُّونَ مِن رَّبِّهِمْ

“Katakanlah: Kami beriman kepada Allāh dan apa yang diturunkan kepada Kami dan apa yang diturunkan kepada Ibrāhīm, Ismā’īl, Ishāq, Ya’qūb dan juga asbāth dan apa yang diberikan kepada Mūsā, ‘Īsā dan para Nabi dari Rabb mereka.” (QS Āli ‘Imrān: 84)

✘ Tidak boleh seseorang mengatakan bahwa:

⇒ Taurat yang asli adalah ucapan Mūsā.

⇒ Injīl yang asli adalah ucapan ‘Īsā.

⇒ Al-Qurān adalah ucapan Muhammad.

Orang yang mengatakan bahwa kitab-kitab tersebut adalah ucapan manusia maka dia telah kufur dengan ayat-ayat Allāh.

Allāh berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآَيَاتِ الله لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَالله عَزِيزٌ ذُو انْتِقَامٍ

“Sesungguhnya orang-orang yang kufur dengan ayat-ayat Allāh, mereka akan mendapatkan adzab yang pedih. Dan Allāh adalah Zat Yang Perkasa dan memiliki siksaan.” (QS Āli ‘Imrān: 4)

Allāh menceritakan tentang ucapan sebagian orang kafir yang mengatakan:

إِنْ هَٰذَا إِلَّا قَوْلُ الْبَشَرِ

“Tidaklah Al-Qurān ini kecuali ucapan manusia.” (QS Al-Muddatstsir: 25)

Para rasul dan malaikat hanyalah sebagai perantara dalam menyampaikan kalamullāh.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

وَإِنَّهُ لَتَنزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ (١٩٢) نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ (١٩٣) عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنذِرِينَ (١٩٤) بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُّبِينٍ (١٩٥)

“Sesungguhnya dia (Al-Qurān) diturunkan dari Rabbul ‘Ālamīn, turun dengannya Ar-Rūhul Amīn (Jibrīl) atas hatimu (Nabi Muhammad) supaya engkau menjadi pemberi peringatan. Turun kitab tersebut dengan bahasa ‘Arab yang jelas.” (QS Asy-Syuarā: 192-195)

Adapun firman Allāh:

إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ

Yang Allāh sebutkan di dalam surat Al-Hāqqah ayat 40 dan Surat Takwīr ayat 19, yang artinya:

“Sesungguhnya dia (Al-Qurān) dalam ucapan Rasul yang mulia.”

Maka maksudnya adalah penyandaran ucapan kepada yang mengucapkan.

⇒ Di dalam Surat Al-Hāqqah, yang dimaksud “utusan” adalah Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam.

⇒ Di dalam surat At-Takwīr yang dimaksud “utusan” adalah malaikat Jibrīl ‘alayhissalām.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan in syā Allāh kita sambung pada halaqah-halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

‘Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah

Materi audio ini disampaikan di dalam Grup WA Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah (HSI) ‘Abdullāh Roy

HSI 07 – Kajian 03 – wahyu


HSI 07 – Kajian 03 – wahyu

■ SILSILAH 7 | BERIMAN DENGAN KITAB-KITAB ALLĀH
■ Halaqah 3 | Wahyu

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله و صحبه أجمعين

Halaqah yang ke-3 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh adalah tentang “Wahyu”.

WAHYU

◆ Secara bahasa

Adalah pemberitahuan yang cepat dan samar.

Di dalam Al-Qurān, Allāh menyebutkan bahwa:

⑴ Allāh mewahyukan kepada ibu Nabi Mūsā ‘alayhissalām untuk menyusui Mūsā ‘alayhissalām.

⑵ Allāh mewahyukan kepada lebah untuk membuat sarang.

⑶ Allāh menyebutkan bahwa Nabi Zakariyya ‘alayhissalām mewahyukan kepada kaumnya dengan isyarat.

⑷ Allāh juga menyebutkan bahwasanya syaithān mewahyukan kepada wali-walinya.

Maka ini semua adalah wahyu menurut bahasa.

◆ Secara Syari’at

Adalah pemberitahuan Allāh kepada para NabiNya dengan apa yang Allāh ingin sampaikan kepada mereka;

⇒ baik berupa syari’at atau kitab.

⇒ baik dengan perantara atau tidak dengan perantara.

Dan wahyu inilah yang merupakan kekhususan para Nabi, sebagaimana firman Allāh:

إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَىٰ نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِن بَعْدِهِ ۚ َ

“Sesungguhnya Kami telah wahyukan kepadamu sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nūh dan nabi-nabi setelahnya.” (An-Nisā: 163)

Wahyu, Allāh sampaikan kepada para nabi menggunakan 3 cara:

● Cara Pertama | Allāh langsung mewahyukan ke hati nabi, yang diwahyukan.

Seperti sabda Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam:

إِنَّ رُوْحَ الْقُدُسِ نَفَثَ فِي رُوعِي أَنَّ نَفْسًا لَنْ تَمُوتَ حَتَّى تَسْتَكْمِلَ أَجَلَهَا وَتَسْتَوْعِبَ رِزْقَهَا ، فَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ وَلا يَحْمِلَنَّ أَحَدَكُمُ اسْتِبْطَاءُ الرِّزْقِ أَنْ يَطْلُبَهُ بِمَعْصِيَةٍ ، فَإِنَّ اللَّهَ لا يُنَالُ مَا عِنْدَهُ إِلا بِطَاعَتِهِ

“Sesungguhnya Rūhul Qudus (Jibrīl) telah meniupkan di dalam hatiku bahwa sebuah jiwa tidak akan meninggal sampai sempurna ajalnya dan sempurna rizqinya. Maka hendaklah kalian perbaiki cara mencari rizqi kalian. Janganlah sampai salah seorang diantara kalian mencari rizqi dengan maksiat karena melihat lambatnya rizqi, karena sesungguhnya tidak dicari apa yang ada di sisi Allāh kecuali dengan keta’atan kepadaNya.”

(HR Abū Nu’aim dalam Hilyatul Awliyā dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albāniy rahimahullāh)

● Cara Kedua | Allāh berbicara langsung dengan nabi tersebut dari balik hijab.

Sebagaimana Allāh berbicara langsung dengan Nabi Mūsā ‘alayhissalām, sebagaimana dalam firman Allāh:

وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيمًا

“Dan Allāh berbicara dengan Mūsā dengan sebenar-benar pembicaraan.” (An-Nisā: 164)

● Cara 3 | Wahyu tersebut datang dengan perantaraan malaikat.

Sebagaimana turunnya Jibrīl membawa wahyu dari Allāh kepada para nabi dan rasul.

Dalil ke-3 cara ini:

وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِن وَرَاءِ حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ مَايَشَاءُ ۚ إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ

“Dan tidaklah Allāh berbicara kepada manusia kecuali wahyu yang diwahyukan secara langsung atau berbicara kepadanya dari balik hijab atau Allāh mengutus seorang malaikat utusan kemudian malaikat tersebut mewahyukan dengan izin Allāh apa yang dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi Lagi Maha Bijaksana.” (Asy-Syūrā: 51)

Dan Jibrīl datang kepada nabi dengan membawa wahyu;

⇒ terkadang dengan wujudnya yang asli.

⇒ terkadang datang wahyu tersebut seperti kerincingan lonceng.

⇒ terkadang Jibrīl datang menjelma sebagai seorang manusia.

Al-Hārits Ibnu Hisyām radhiyallāhu ‘anhu pernah bertanya kepada Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam:

يَا رَسُولَ اللَّهِ ، كَيْفَ يَأْتِيكَ الْوَحْيُ ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : “أَحْيَانًا يَأْتِينِي مِثْلَ صَلْصَلَةِ الْجَرَسِ ، وَهُوَ أَشَدُّهُ عَلَيَّ فَيُفْصَمُ عَنِّي ، وَقَدْ وَعَيْتُ عَنْهُ مَا قَالَ ، وَأَحْيَانًا يَتَمَثَّلُ لِي الْمَلَكُ رَجُلًا فَيُكَلِّمُنِي فَأَعِي مَا يَقُولُ

“Wahai Rasūlullāh, bagaimana wahyu datang kepadamu?”

Maka Beliau Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam berkata:

“Terkadang datang wahyu kepadaku seperti suara kerincingan lonceng dan inilah yang paling berat bagiku. Kemudian suara itu pergi dan aku sudah memahami apa yang dia katakan. Dan terkadang malaikat menjelma sebagai seorang laki-laki kemudian berbicara kepadaku dan akupun memahami apa yang dia ucapkan.”

(Muttafaqun ‘alayhi)

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

‘Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah

Materi audio ini disampaikan di dalam Grup WA Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah (HSI) ‘Abdullāh Roy
___________

HSI 07 – Kajian 02 – Pentingnya Beriman Dengan Kitab-Kitab Allah Dan Cara Beriman Dengan Kitab-Kitab Allah dan cara beriman dengan kitab-kitab Allah


HSI 07 – Kajian 02 – cara beriman dengan kitab-kitab Allah

● Silsilah Ilmiyyah 7 : Beriman Dengan Kitab-Kitab Allah
◆ 02 Pentingnya Beriman Dengan Kitab-Kitab Allah Dan Cara Beriman Dengan Kitab-Kitab Allah
————————

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول لله و على آله و صحبه أجمعين أما بعد

Halaqah yang kedua dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh adalah tentang Pentingnya Beriman Dengan Kitab-Kitab Allāh Dan Cara Beriman Dengan Kitab-Kitab Allāh.

Diantara yang menunjukkan pentingnya beriman dengan kitab-kitab Allāh, bahwasanya beriman dengan kitab-kitab Allāh secara global adalah termasuk pokok-pokok aqidah Islam & merupakan rukun yang ke-tiga dari enam rukun Iman yang tidak sah Iman seseorang kecuali dengan mengimani seluruh rukun Iman ini & telah berlalu haditsnya.

Kemudian diantara yang menunjukkan pentingnya bahwasanya beriman dengan kitab-kitab adalah sifat orang-orang yang beriman.

✓ Allāh berfirman :

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ…

“Rasul beriman dengan apa yang diturunkan kepadanya dari Rabb nya demikian pula orang-orang yang beriman semua beriman kepada Allāh, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya & Rosul-rosul-Nya”
[Surat Al-Baqarah 285]

Diantara yang menunjukkan pentingnya bahwa Allāh telah menyuruh orang-orang yang beriman untuk mengatakan kami beriman kepada Allāh & apa yang diturunkan kepada kami.

✓ Allāh berfirman :

قُولُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَىٰ وَعِيسَىٰ وَمَا أُوتِيَ النَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ

“katakanlah oleh kalian kami beriman kepada Allāh dan apa yang diturunkan kepada kami & apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishak, Ya’qub & asbath dan apa yang diberikan kepada Musa & Isa dan apa yang diberikan kepada para Nabi dari Rabb mereka, kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka & kami menyerahkan diri kepada Allāh ”
[Surat Al-Baqarah 136]

Diantara yang menunjukkan pentingnya beriman dengan kitab-kitab Allāh bahwasanya mengkufuri Kitab-kitab Allāh adalah sebuah kesesatan yang nyata.

✓ Allāh berfirman :

وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا

” Dan barangsiapa yang kufur kepada Allāh, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rosul-rosul-Nya dan hari akhir maka sungguh dia telah tersesat dengan kesesatan yang jauh ”
[Surat An-Nisa’ 136]

Diantara hal yang menunjukkan pentingnya beriman dengan Kitab-kitab Allāh, bahwasanya Allāh telah menurunkan Kitab-kitab tersebut sebagai petunjuk bagi manusia, mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya menunjukkan jalan yang lurus yang dengannya mereka bahagia di dunia & akhirat.

✓ Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :

إِنَّا أَنْزَلْنَا التَّوْرَاةَ فِيهَا هُدًى وَنُورٌ ۚ

“Sesungguhnya kami telah menurunkan Taurat didalamnya ada petunjuk dan juga cahaya ”
[Surat Al-Ma’idah 44]

✓ Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :

ۖ وَآتَيْنَاهُ الْإِنْجِيلَ فِيهِ هُدًى وَنُورٌ

” Dan Kami telah berikan kepada Isa, Injil didalamnya ada petunjuk dan juga cahaya ”
[Surat Al-Ma’idah 46]

✓ Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :

ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ

“Kitab tersebut (Alqur’an) tidak ada keraguan didalamnya sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa”
[Surat Al-Baqarah 2]

Cara beriman dengan kitab-kitab Allāh adalah beriman dengan empat perkara

⇒ Beriman bahwasanya kitab-kitab ini benar-benar turun dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla

⇒ Beriman dengan nama-nama Kitab yang kita ketahui namanya, sedangkan yang tidak kita ketahui maka kita beriman secara global

⇒ Membenarkan kabar-kabar yang shahīh didalam kitab-kitab tersebut seperti kabar-kabar Alqur’an & kabar-kabar Kitab sebelumnya yang belum dirubah

⇒Beramal, Ridho dan berserah diri dengan hukum-hukum yang belum dihapus didalam Kitab-kitab tersebut & semua kitab yang terdahulu telah manshuq atau telah terhapus hukumnya dengan Al-Quran.

Penjelasan ke-empat perkara ini InsyaAllah akan diperinci pada halaqah-halaqoh selanjutnya.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah

HSI 07 - Halaqah 1 | Pengertian Tentang Kitab Secara Bahasa & Syari’at Dan Wajibnya Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh


HSI 07 – Kajian 01 – wajibnya beriman dengan kitab-kitab Allah

■ SILSILAH 7 | BERIMAN DENGAN KITAB-KITAB ALLĀH
■ Halaqah 1 | Pengertian Tentang Kitab Secara Bahasa & Syari’at Dan Wajibnya Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang pertama dari Silsilah ‘Ilmiyyah 7 Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh adalah tentang “Pengertian Tentang Kitab Secara Bahasa & Syari’at Dan Wajibnya Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh.”

Diantara pokok-pokok keimanan yang harus diimani seorang hamba adalah beriman dengan kitab-kitab Allāh.

Semakin seseorang mengetahui tentang kitab-kitab Allāh secara terperinci maka:

✓Akan semakin bertambah keimanannya.

✓Akan semakin besar manfaatnya di dunia maupun di akhirat.

● PENGERTIAN KITĀB

◆ Secara Bahasa

Kitābun (كِتَابٌ) dalam bahasa Arab adalah mufrad (tunggal) dari kutubun (كُتُبٌ). Kitab artinya “yang ditulis”.

◆ Secara Syari’at

Yang dimaksud kitab-kitab disini adalah kitab-kitab yang Allāh turunkan kepada para rasulNya sebagai petunjuk bagi manusia, supaya mereka mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Al-Qurān, As-Sunnah dan Ijma’ kaum Muslimin menunjukkan tentang wajibnya beriman kepada kitab-kitab Allāh.

Dan bahwasanya kekufuran dengan kitab-kitab Allāh pada hakikatnya adalah kekufuran dengan Allāh.

● Dari Al-Qurān

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنزَلَ مِن قَبْلُ ۚ وَمَن يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا

“Wahai orang-orang yang beriman, berimanlah kalian kepada Allāh dan RasulNya dan kitab yang telah diturunkan kepada RasulNya dan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya.

Dan barangsiapa yang kufur kepada Allāh, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya dan hari akhir maka sungguh dia telah sesat dengan kesesatan yang jauh.”

(QS An-Nisā: 136)

● Dari As-Sunnah

Sabda Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam ketika ditanya Jibrīl tentang “Apa itu Iman?”. Beliau mengatakan:

اْلإِيْمَانِ : أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ

“Beriman adalah engkau beriman dengan Allāh, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya dan hari akhir dan engkau beriman dengan taqdir yang baik maupun yang buruk.”

(HR Muslim)

● Ijmā’

Telah berkata Ibnu Baththah rahimahullāh:

وكذلك وجوب الإيمان والتصديق بجميع ما جاءت به الرسل من عند الله، وبجميع ما قاله الله عز وجل فهو حقٌّ لازمٌ، فلو أن رجلاً آمن بجميع ما جاءت به الرسل إلا شيئاً واحداً، كان بردّ ذلك الشيء كافراً عند جميع العلماء

“Demikian pula wajibnya beriman dan membenarkan seluruh apa yang dibawa oleh para Rasul dari sisi Allāh dan beriman dengan seluruh yang Allāh ‘Azza wa Jalla katakan, ini adalah sebuah kewajiban.

Seandainya seseorang beriman dengan seluruh yang dibawa oleh Rasul kecuali satu hal maka dengan dia menolak satu hal tersebut jadilah dia kafir menurut seluruh ulama.”

(Al-Ibānah Ash-Shughra halaman 211)

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

‘Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah